Langsung ke konten utama

TUNDUKKAN PANDANGAN -2

Ketika mata terbiasa menikmati yang haram, maka dia tidak bisa menikmati yang halal, paling tidak kenikmatannya terhadap yang halal akan berkurang. Sampai pada level tertentu dia akan terhalang dari pandangan-pandangan yang mulia.

Inilah siksaan yang sering tidak disadari. Ketika istri sudah tidak lagi terlihat cantik, tidak lagi menggairahkan, sementara dia bisa menikmati video-video pendek di layar handphonenya memandang dan menikmati perempuan-perempuan yang meliuk-liukkan tubuhnya. Ketika membaca Al-Quran terasa melelahkan, padahal baru 10 menit saja sudah bosan, sementara dia betah berjam-jam membaca caption foto-foto dan video wanita yang tidak halal baginya. Maka ketahuilah, bahwa mata yang terhalang dari yang halal, mata yang terhijab dari kebaikan, ITU ADALAH SALAH SATU BENTUK HUKUMAN DAN SIKSAAN. Namun kadang tidak kita sadari. Naudzubillah

Simak kembali kisah seorang laki-laki yang mengeluhkan istrinya kepada Al-Imam Asy-Syafii. Dia merasa istrinya sudah tidak cantik lagi. Maka Al-Imam Asy-Syafii menasihatinya agar menundukkan pandangan. Kisah ini masyhur sering diceritakan, sayangnya saya sendiri belum pernah membaca langsung referensinya diambil dari kitab atau buku apa. Namun demikian bisa difahami bahwa mata yang sering digunakan melihat yang tidak halal, yang pasti dibumbui keindahan oleh syaitan la’natullah, akan membuat dia membandingkan dengan istrinya yang semakin tua semakin keriput dan menurun kecantikannya. Kaidah ini berlaku juga untuk istri yang mengumbar pandangan pada laki-laki yang tidak halal.

Seorang penghafal Al-Quran pernah datang dan menangis setelah dia sudah menjatuhkan pandangan matanya kepada perkara-perkara haram. Dia menangis karena dihukum oleh Allah dengan tidak bisa menikmati bacaan Qurannya. Sudah tidak bisa lagi berlama-lama duduk dengan Al-Quran. Sudah tidak bisa lagi memanjangkan shalat malamnya dengan bacaan Quran yang panjang. Ziyadahnya berantakan, murajaahnya amburadul. Allahu yahdiihi.

اللّهُمَّ اكْفِنِي بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِي بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
“Yaa Allah cukupkanlah aku dengan perkara-perkara yang halal saja, tidak dari perkara-perkara yang haram. Dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari selain-Mu”

(Postingan ini adalah lanjutan dari postingan sebelumnya tentang menundukkan pandangan.)




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memasuki Ramadhan. Perhatikan Kata-Kata

Memasuki Ramadhan, SEDIKITKAN BICARA TANPA MAKNA, APALAGI PERKATAAN PORNO! Karena Nabi kita yang mulia, shallallahu 'alaihi wasallam, bersabda:  ليس الصيام من الأكل والشرب، إنما الصيام من اللغو والرفث  "Puasa itu bukan sekedar menahan diri dari makan dan minum, akan tetapi puasa itu menahan diri dari PERKATAAN LAGHWAH DAN RAFATS " (HR Ibnu Majah dan Hakim. Dishahihkan Al-Albani dalam Shahih Tarhib wa Tarhib 1082)  Apa itu perkataan LAGHWAH? Perkataan LAGHWAH adalah perkataan yang sia-sia, tanpa makna, tidak memberi kebaikan di dunia apalagi di akhirat.  Apa itu perkataan RAFATS? Perkataan RAFATS adalah kiasan untuk aktifitas hubungan seksual, berkata jorok, porno, atau segala sesuatu yang mengarah kepada aktifitas tersebut.  Semoga Allah membimbing kita untuk mendapatkan kebaikan ramadhan. Karena kalau tidak mendapatkan kebaikan di bulan ini, lalu kapan lagi?   #ramadhankareem #ramadhan2023 #ramadhan #رمضان_كريم

I'tikaf Ramadhan 1444 H

Lailatul Qadr atau malam kemuliaan adalah malam yang lebih baik dibanding 1000 bulan. Demikianlah Allah menjelaskannya dalam Al-Quran. Sehingga, orang yang beribadah di malam itu walau hanya satu rakaat shalat, walah hanya satu huruf Al-Quran, maka itu lebih baik dibanding 30.000 kali diulang (1000bulan x 30hari).  Malam ini hanya terjadi satu kali dalam satu tahun. Maka kalau kita memiliki 360 malam dalam satu tahun, rasanya wajar kita merelakannya 10 malam saja untuk meraih keuntungan yang lebih baik dan lebih indah dibanding 1000 bulan. Masalahnya adalah kita tidak tahu malam keberapa lailatul qadr itu hadir. Oleh karena itulah, Rasulullah ﷺ melaksanakan I’tikaf di masjid di malam-malam akhir Ramadhan, agar tidak terlewat mendapatkan lailatul qadr. Secara Bahasa I’tikaf اعتكاف adalah masdar dari اعتكف يعتكف artinya menetap di satu tempat. Sedangkan secara istilah syar’i I’tikaf adalah ‏الإقامة في المسجد بنية العبادة أو التفرغ للعبادة فقط‏ .   " Berdiam diri di masjid deng

Gen Santri Adalah Pejuang

Mendekati tanggal 22 Oktober yang diperingati sebagai Hari Santri, penulis terpikir untuk menghadirkan penggalan makalah yang berisi tentang sejarah pesantren dan perjuangan para santri dan kiayi di masa penjajahan. Berikut adalah penggalan makalah yang pernah penulis buat dengan beberapa penyesuaian untuk dipublish juga di website www.baiturrahman.com .  Pondok Pesantren merupakan lembaga pendidikan umat Islam tertua yang telah mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia. Dalam catatan sejarah, bahkan pondok pesantren telah berdiri jauh sebelum Indonesia merdeka. Dikatakan bahwa ketika para pendakwah Islam abad ke-14 sampai ke-15, yang kita kenal dengan walisongo, mereka mendakwahkan Islam salah satunya dengan membangun lembaga pendidikan berupa pondok pesantren. Tercatat bahwa Pondok Pesantren Al-Kahfi Somalangu, Kebumen, berdiri sejak tahun 1475 (abad ke-15 M) yang didirikan oleh Syaikh As-Sayyid Abdul Kahfi Al-Hasani. Beliau adalah salah seorang sayyid (keturunan Nabi Muhammad ﷺ yang b