Ketika mata terbiasa menikmati yang haram, maka dia tidak bisa menikmati yang halal, paling tidak kenikmatannya terhadap yang halal akan berkurang. Sampai pada level tertentu dia akan terhalang dari pandangan-pandangan yang mulia.
Inilah siksaan yang sering tidak disadari. Ketika istri sudah tidak lagi terlihat cantik, tidak lagi menggairahkan, sementara dia bisa menikmati video-video pendek di layar handphonenya memandang dan menikmati perempuan-perempuan yang meliuk-liukkan tubuhnya. Ketika membaca Al-Quran terasa melelahkan, padahal baru 10 menit saja sudah bosan, sementara dia betah berjam-jam membaca caption foto-foto dan video wanita yang tidak halal baginya. Maka ketahuilah, bahwa mata yang terhalang dari yang halal, mata yang terhijab dari kebaikan, ITU ADALAH SALAH SATU BENTUK HUKUMAN DAN SIKSAAN. Namun kadang tidak kita sadari. Naudzubillah
Simak kembali kisah seorang laki-laki yang mengeluhkan istrinya kepada Al-Imam Asy-Syafii. Dia merasa istrinya sudah tidak cantik lagi. Maka Al-Imam Asy-Syafii menasihatinya agar menundukkan pandangan. Kisah ini masyhur sering diceritakan, sayangnya saya sendiri belum pernah membaca langsung referensinya diambil dari kitab atau buku apa. Namun demikian bisa difahami bahwa mata yang sering digunakan melihat yang tidak halal, yang pasti dibumbui keindahan oleh syaitan la’natullah, akan membuat dia membandingkan dengan istrinya yang semakin tua semakin keriput dan menurun kecantikannya. Kaidah ini berlaku juga untuk istri yang mengumbar pandangan pada laki-laki yang tidak halal.
Seorang penghafal Al-Quran pernah datang dan menangis setelah dia sudah menjatuhkan pandangan matanya kepada perkara-perkara haram. Dia menangis karena dihukum oleh Allah dengan tidak bisa menikmati bacaan Qurannya. Sudah tidak bisa lagi berlama-lama duduk dengan Al-Quran. Sudah tidak bisa lagi memanjangkan shalat malamnya dengan bacaan Quran yang panjang. Ziyadahnya berantakan, murajaahnya amburadul. Allahu yahdiihi.
اللّهُمَّ اكْفِنِي بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِي بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
“Yaa Allah cukupkanlah aku dengan perkara-perkara yang halal saja, tidak dari perkara-perkara yang haram. Dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari selain-Mu”
(Postingan ini adalah lanjutan dari postingan sebelumnya tentang menundukkan pandangan.)
Komentar
Posting Komentar