Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2023

I'tikaf Ramadhan 1444 H

Lailatul Qadr atau malam kemuliaan adalah malam yang lebih baik dibanding 1000 bulan. Demikianlah Allah menjelaskannya dalam Al-Quran. Sehingga, orang yang beribadah di malam itu walau hanya satu rakaat shalat, walah hanya satu huruf Al-Quran, maka itu lebih baik dibanding 30.000 kali diulang (1000bulan x 30hari).  Malam ini hanya terjadi satu kali dalam satu tahun. Maka kalau kita memiliki 360 malam dalam satu tahun, rasanya wajar kita merelakannya 10 malam saja untuk meraih keuntungan yang lebih baik dan lebih indah dibanding 1000 bulan. Masalahnya adalah kita tidak tahu malam keberapa lailatul qadr itu hadir. Oleh karena itulah, Rasulullah ﷺ melaksanakan I’tikaf di masjid di malam-malam akhir Ramadhan, agar tidak terlewat mendapatkan lailatul qadr. Secara Bahasa I’tikaf اعتكاف adalah masdar dari اعتكف يعتكف artinya menetap di satu tempat. Sedangkan secara istilah syar’i I’tikaf adalah ‏الإقامة في المسجد بنية العبادة أو التفرغ للعبادة فقط‏ .   " Berdiam diri di masjid deng

TILAWAH AL-QURAN

Dalam kitab Majalis Ramadhaniyah, Syaikh Muhammad bin Shaleh Al-Utsaimin rahimahullah mengatakan bahwa tilawah (membaca) Al-Quran itu ada dua jenis: 1. Tilawah Lafzhiyah. Yaitu membaca lafazh-lafazh Al-Quran. 2. Tilawah hukmiyah. Yaitu membenarkan/mempercayai khabar-khabarnya, menjalankan hukumnya, melaksanakan perintah-perintahnya, dan menjauhi larangan-larangannya. Kedua jenis tilawah di atas masing-masing memiliki kemuliaannya. Adapun salah satu kemuliaan atau keutamaan tilawah lafzhiyah adalah sebagaimana disampaikan Sahabat Ibnu Mas'ud, bahwa Nabi ﷺ bersabda: “Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan الم   satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.”  (HR. Tirmidzi) Maka bisa dibayangkan betapa besar kebaikan yang didapatkan saat membaca Al-Quran. Baru membaca “al-basmalah” saja sudah mendapat 190 kebai