Langsung ke konten utama

TILAWAH AL-QURAN

Dalam kitab Majalis Ramadhaniyah, Syaikh Muhammad bin Shaleh Al-Utsaimin rahimahullah mengatakan bahwa tilawah (membaca) Al-Quran itu ada dua jenis:
1. Tilawah Lafzhiyah. Yaitu membaca lafazh-lafazh Al-Quran.
2. Tilawah hukmiyah. Yaitu membenarkan/mempercayai khabar-khabarnya, menjalankan hukumnya, melaksanakan perintah-perintahnya, dan menjauhi larangan-larangannya.
Kedua jenis tilawah di atas masing-masing memiliki kemuliaannya.

Adapun salah satu kemuliaan atau keutamaan tilawah lafzhiyah adalah sebagaimana disampaikan Sahabat Ibnu Mas'ud, bahwa Nabi bersabda: “Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan الم  satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.” 
(HR. Tirmidzi)

Maka bisa dibayangkan betapa besar kebaikan yang didapatkan saat membaca Al-Quran. Baru membaca “al-basmalah” saja sudah mendapat 190 kebaikan (pahala). Kalau gak percaya silakan hitung sendiri jumlah huruf dalam lafazh basmala, hehehe. Nah, kebayang kan, berapa banyak kebaikan yang didapatkan ketika bulan Ramadhan, bulan dilipatgandakan amal, dan di bulan ini kaum muslimin sedang semangat-semangatnya membaca Al-Quran. Ada yang satu juz perhati, dua juz, tiga juz, per satu pekan khatam, per lima hari khatam, per tiga hari khatam, dan seterusnya. 

Konon katanya jumlah huruf dalam Al-Quran adalah 1.027.000. Wallahu a’lam saya sendiri belum pernah menghitungnya sendiri, data ini saya dapatkan dari salah satu sesi perkuliah bersama Ustadz Dr. Wido Supraha, M.Si. di SPS Ibn Khaldun Bogor. Kalau data ini benar, minimal dikalikan 10 saja sudah 10juta kebaikan kita dapatkan dengan mengkhatamkan Al-Quran satu kali. Kalau dua kali? Tiga kali? Belum lagi ditambah dilipatgandakannya amal di bulan Ramadhan.

Maka sudahlah kita tidak perlu itung-itungan dengan amal kita sendiri. Biarlah malaikat yang mulia nan amanah yang menuliskannya secara akurat tanpa mengurangi, atau melebihkan, sedikitpun amal yang sudah kita dilakukan. Yang pernting bagi kita, perbanyak membaca Al-Quran. Titik

Kemuliaan membaca jenis kedua, tilawah hukmiyah bagaimana? Akan disebutkan dalam postingan lainnya. In sya Allah. Wallahu a'lam bi ash-shawab.








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memasuki Ramadhan. Perhatikan Kata-Kata

Memasuki Ramadhan, SEDIKITKAN BICARA TANPA MAKNA, APALAGI PERKATAAN PORNO! Karena Nabi kita yang mulia, shallallahu 'alaihi wasallam, bersabda:  ليس الصيام من الأكل والشرب، إنما الصيام من اللغو والرفث  "Puasa itu bukan sekedar menahan diri dari makan dan minum, akan tetapi puasa itu menahan diri dari PERKATAAN LAGHWAH DAN RAFATS " (HR Ibnu Majah dan Hakim. Dishahihkan Al-Albani dalam Shahih Tarhib wa Tarhib 1082)  Apa itu perkataan LAGHWAH? Perkataan LAGHWAH adalah perkataan yang sia-sia, tanpa makna, tidak memberi kebaikan di dunia apalagi di akhirat.  Apa itu perkataan RAFATS? Perkataan RAFATS adalah kiasan untuk aktifitas hubungan seksual, berkata jorok, porno, atau segala sesuatu yang mengarah kepada aktifitas tersebut.  Semoga Allah membimbing kita untuk mendapatkan kebaikan ramadhan. Karena kalau tidak mendapatkan kebaikan di bulan ini, lalu kapan lagi?   #ramadhankareem #ramadhan2023 #ramadhan #رمضان_كريم

Gen Santri Adalah Pejuang

Mendekati tanggal 22 Oktober yang diperingati sebagai Hari Santri, penulis terpikir untuk menghadirkan penggalan makalah yang berisi tentang sejarah pesantren dan perjuangan para santri dan kiayi di masa penjajahan. Berikut adalah penggalan makalah yang pernah penulis buat dengan beberapa penyesuaian untuk dipublish juga di website www.baiturrahman.com .  Pondok Pesantren merupakan lembaga pendidikan umat Islam tertua yang telah mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia. Dalam catatan sejarah, bahkan pondok pesantren telah berdiri jauh sebelum Indonesia merdeka. Dikatakan bahwa ketika para pendakwah Islam abad ke-14 sampai ke-15, yang kita kenal dengan walisongo, mereka mendakwahkan Islam salah satunya dengan membangun lembaga pendidikan berupa pondok pesantren. Tercatat bahwa Pondok Pesantren Al-Kahfi Somalangu, Kebumen, berdiri sejak tahun 1475 (abad ke-15 M) yang didirikan oleh Syaikh As-Sayyid Abdul Kahfi Al-Hasani. Beliau adalah salah seorang sayyid (keturunan Nabi Muhammad ﷺ yang b

I'tikaf Ramadhan 1444 H

Lailatul Qadr atau malam kemuliaan adalah malam yang lebih baik dibanding 1000 bulan. Demikianlah Allah menjelaskannya dalam Al-Quran. Sehingga, orang yang beribadah di malam itu walau hanya satu rakaat shalat, walah hanya satu huruf Al-Quran, maka itu lebih baik dibanding 30.000 kali diulang (1000bulan x 30hari).  Malam ini hanya terjadi satu kali dalam satu tahun. Maka kalau kita memiliki 360 malam dalam satu tahun, rasanya wajar kita merelakannya 10 malam saja untuk meraih keuntungan yang lebih baik dan lebih indah dibanding 1000 bulan. Masalahnya adalah kita tidak tahu malam keberapa lailatul qadr itu hadir. Oleh karena itulah, Rasulullah ﷺ melaksanakan I’tikaf di masjid di malam-malam akhir Ramadhan, agar tidak terlewat mendapatkan lailatul qadr. Secara Bahasa I’tikaf اعتكاف adalah masdar dari اعتكف يعتكف artinya menetap di satu tempat. Sedangkan secara istilah syar’i I’tikaf adalah ‏الإقامة في المسجد بنية العبادة أو التفرغ للعبادة فقط‏ .   " Berdiam diri di masjid deng