Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Analisa 1 Syawal 1434 H (Dalam Perspektif 3 Kriteria: WH, IR 2-3-8, DAN IR 4-6,4)

Sumber: Sang Pencerah Assalamu’alaikum warohmatullohi wabrakatuh Ramadhan 1434 H kali ini memang terasa begitu berbeda denngan Ramadhan-Ramadhan yang lain, khususnya bagi penulis, walau sejatinya memang setiap Ramdhan memang selalu berbeda. Ramadhan 1434 H pun terbilang unik dan sedikit menjadi polemik, dimana untuk memulainya  terdapat perbedaan, yaitu bagi yang memulai 1 Ramadhan 1434 H pada hari Selasa tanggal 9 Juli 2013 M dan pada hari Rabu tanggall 10 Juli 2013 M. Menurut penulis, bagi yang memulai 1 Ramadhan-nya 9 Juli 2013 M yaitu Muhammadiyah dan lainnya, sedangkan bagi yang memulai 1 Ramadhan-nya 10 Juli 2013 M harus sepakat untuk mengisi bulan Ramadhan kali ini agar lebih berkualitas bagi keimanan dan menuju kepada Ketaqwaan yang paripurna dan istiqomah. Jika dahulu Nabi Muhammad SAW dan para sahabat, terlepas dari keistimewaanya, juga merupakan manusia seperti manusia-manusia saat ini, maka tentu manusia-manusia saat inipun mampu menggapai hikma

Forgiven not Forgetten

Tiba-tiba saya teringat sebuah judul lagu dari The Corrs yang sempat tenar di taun 90-an, Forgiven Not Forgotten, setelah membaca berita dari kompas.com terkait pramugari yang menuntut jalur hukum terhadap pejabat yang memukulnya. Pasalnya kejadian ini berawal dari peneguran yang dilakukan pramugari Sriwijaya Air, Febriani, terhadap Zakaria Umar Hadi yang masih menggunakan handphone ketika sudah masuk lambung pesawat. Zakaria yang diketahui seorang Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal Daerah Pemprov Bangka Belitung sudah diperingatkan oleh beberapa pramugari sebelum Febriani. Namun ketika Febriani mencoba menegurnya kembali, Zaakaria menimpalinya dengan kata-kata yang tidak sopan sambil marah-marah. Rupanya kemarahannya ini disimpan, sampai ia mendarat di Pangkal Pinang. Saat mendarat di Pangkal Pinang inilah Zakaria memukul sang pramugari dengan gulungan koran. Pramugari sempat berlari menjauhi Zakaria setelah pemukulan pertama, namun sayangnya Zakaria melanjutkan kekesalannya

Mempertanyakan Perkataan Umar bin Khathab

Siapa yang tidak kenal perkataan "اعمل لدنياك كأنك تعيش أبدا ، Ùˆ اعمل لآخرتك كأنك تموت غدا" (Bekerjalah untuk dunia-mu seolah-olah engkau hidup selamanya. Dan bekerjalah untuk akhirat-mu seolah-olah engkau mati besok?) Sebagian umat islam yang "melek" ulumuddin (ilmu-ilmu agama) saya yakin mengenal perkataan ini. Sebagian mengatakan kalimat ini adalah sabda Rasulullah SAW. Namun sebagian menolaknya, karena tidak ditemukan hadits yang shahih (bahkan yang dhoif pun gak ada) yang mengisahkan Rasulullah berkata demikian. Sebagian mengatakan ini adalah perkataan Umar bin Khathab. Sebagian juga ada yang berpendapat bahwa ini perkataan Ibnu 'Amr bin 'Ash. Sebagian lainnya hanya mengatakan Mahfuzhat (kata mutiara). Pendapat yang mengatakan kalimat di atas adalah perkataan Umar bin Khathab atau perkataan Ibnu Amr bin Ash nampaknya menjadi pendapat paling populer. Dari kalimat Umar ra ini kemudian banyak memunculkan tafsiran. Bahkan tidak sedikit

Cara Menggunakan Google Glass

Sejak pertama kali baca google glass, saya sangat tertarik untuk memilikinya. Khususnya untuk dihadiahin ke istri yang sudah mulai"galaw" kacamatanya. Namun masih misterius bagaimana cara memakainya. Apakah dikendalikan dengan pikiran? (keren banget kalo bener teh). Tapi sepertinya gak mungkin. Atau mungkin dengan voice command? (kasian "urang sunda" yang gak paseh bahasa inggris, pikirku). Hari ini, saya dapet info dari temen kalau project glass sudah mengupload video cara menggunakan google glass yang keren itu, langsung aja meluncur. Dan ternyata, saya cukup takjub melihat kecanggihan yang ditawarkan dan bagaimana menggunakannya. Ini dia videonya (yang baru dua hari tayang pada saat tulisan ini dibuat):

ADH_2687-2

ADH_2687-2 , a photo by Kang Asden on Flickr. f/5, 1/16 sec, ISO-100, focal 36mm

Dimana Ayah-Bunda?

ilustrasi dari thestayathomemother.com Suatu ketika Nanda kecil mendapat pelajaran menggambar di sekolahnya. Nanda sangat antusias ketika sang guru mengajaknya menggambar dengan tema "MY SWEET HOME." Dia menggambar dengan penuh semangat, dan dia berencana kelak akan dia perlihatkan kepada Ayah-Bundanya ketika mereka sudah pulang kerja. Tibalah waktunya Nanda kecil memperlihatkan hasil gambarnya. Walaupun Nanda harus berusaha melawan kantuk, yang peting dapat bertemu dengan Ayah-Bundanya. Dengan bangga Nanda kecil berkata: "Bunda-bunda, Nanda tadi menggambar di sekolah. Bunda mau lihat?""Waahhh.... mau sayang, mana coba Bunda lihat gambar kamu." kata sang Bunda sambil membungkukan badannya. Nanda kecil pun memperlihatkan gambarnya dengan sangat bangga, sambil berkata: "Bunda, tahu gak, Nanda menggambar dengan judul "MY SWEET HOME." Bunda dan Ayah melihat gambar anaknya seraya bertanya: "Ini siapa sayang?" kata Ayah. "In

There is No Free Lunch

gambar dari notesofika.wordpress.com Alkisah ada seorang anak laki-laki berbadan cacat, tanpa kedua tangan, terbiasa difasilitasi oleh orang tuanya. Apapun yang dimintanya, orang tua dengan sigap segera memenuhinya. Segala yang dibutuhkan si anak sudah disediakan, si anak tinggal berteriak, meminta, maka semua orang melayaninya. Hal itu berlangsung sangat lama sampai akhirnya orang tuanya meninggal, seluruh hartanya habis dan semua orang meninggalkannya. Anak itu kini telah tumbuh menjadi pemuda berbadan tinggi, dan tetap tanpa tangan. Terbiasa dilayani semua orang membuatnya hidup di bawah belas kasih orang lain. Setiap dia lapar dia tinggal mengemis kepada setiap orang. Melihat badannya yang tidak lengkap, orang pada umumnya terenyuh untuk membantunya. Dia menjadi pengemis, dan dia nyaman hidup dengan gaya seperti itu. Suatu hari si pemuda tanpa tangan masuk ke sebuah warung nasi dan mengemis meminta makan siang. Pemuda: Bu, saya lapar. Bolehkah saya meminta makan? Saya belu